Atlet profesional harus dibentuk sejak usia dini, itulah yang menjadi prinsip Thomas Junianto, guru di Sekolah Dasar Pemuda Bangsa membuat ekstra kurikuler (ekskul) Aeromodelling di sekolahnya. Agar kelak muridnya bisa menjadi atlet Aeromodelling profesional.
LAPORAN : Indra Abert Nego Siregar
RADARDEPOK.COM – Riuh rendah suara anak-anak bersautan di dalam sebuah kelas SD Pemuda Bangsa, di Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC), Kecamatan Cilodong. Anak-anak itu sangat gembira saat menerbangkan benda yang terbuat dari kayu sebagai reflika Aeromodelling di dalam kelasnya. Tampak seorang pria berbaju batik mendampingi siswa menerbangkan benda tersebut. Dia adalah Thomas Junianto, guru Aeromodelling di SD Pemuda Bangsa.
“Mereka sedang menerbangkan benda yang disebut Aeromodelling,” kata pria yang juga wali kelas enam ini.
Peru diketahui, Aeromodelling adalah suatu kegiatan yang menggunakan sarana miniatur (model) pesawat terbang untuk tujuan rekreasi, edukasi dan olahraga. Kegiatan ini umumnya digemari oleh peminat ilmu pengetahuan dan teknologi secara perorangan ataupun yang tergabung dalam organisasi sosial kemasyarakatan, yang digunakan untuk menyebarluaskan minat kedirgantaraan di bidang aeromodelling seperti Pramuka melalui kegiatan SAKA (Satuan Karya) Dirgantara, Karang Taruna, UKM (Unit kegiatan Mahasiswa) di kampus-kampus serta perkumpulan-perkumpulan olahraga kedirgantaraan.
Aeromodelling merupakan ekskul baru di sekolah tersebut, yang diinisiasi sendiri olehnya, dan dibentuk Agustus 2019. Tujuan dibentuknya ekskul ini karena ingin melahirkan atlet Aeromodelling profesional. “SD Pemuda Bangsa merupakan sekolah pertama menghadirkan ekskul ini di Kota Depok,” bebernya.

Dia menjelaskan, kebetulan banyak diantara muridnya yang kerap mengucapkan bercita-cita menjadi pilot. Maka dari itu, dia ingin membantu mewujudkan cita-cita muridnya lewat ekskul ini. “Ekskul ini sangat berkaitan dengan kedirgantaraan maka dari itu, sangat tepat bila sejak dini diajarkan kepada anak – anak agar memiliki dasar untuk menjadi seorang pilot,” tuturnya.
Pesawat terbang model yang digunakan dalam berbagai kegiatan Aeromodelling dapat dikategorikan dalam berbagai jenis, di antaranya Pesawat Free flight, terbang tanpa kontrol eksternal dari tanah. Jenis model pra-tanggal berawak penerbangan. Pesawat Control line, menggunakan kontrol kabel (biasanya dua) terkemuka dari sayap yang satu ke controller.
Sebuah variasi dari sistem ini adalah model Round-the-tiang terbang (RTP).
Biasanya pesawat radio kontrol memiliki pemancar yang dioperasikan oleh controller, mengirimkan sinyal radio ke penerima dalam model yang pada gilirannya menggerakkan servo yang memanipulasi kontrol penerbangan model dalam cara yang mirip dengan pesawat berukuran penuh. (*) Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)
Sumber: Radar Depok, Sabtu, 18 Januari 2020